Bingung dalam membuat budgeting untuk berbagai kebutuhan hidup? Mungkin kamu bisa memulainya dengan mengatur skala prioritas! Yuk, cari tahu penjelasan lengkap soal skala prioritas di bawah ini!

Baca juga: 5 Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan Serta Contoh Lengkapnya!

Apa Itu Skala Prioritas Kebutuhan?

Skala prioritas kebutuhan adalah cara mengatur kebutuhan sehari-hari berdasarkan tingkat kepentingannya. Tujuannya adalah untuk memenuhi hal yang paling mendesak terlebih dahulu, lalu beralih ke yang kurang penting.

Dalam pengelolaan keuangan, konsep ini sangat membantu. Misalnya, kamu perlu fokus pada kebutuhan utama seperti membayar tagihan listrik dan air (kebutuhan primer) sebelum memikirkan hal seperti membeli pakaian baru (kebutuhan sekunder) atau barang mewah lainnya (kebutuhan tersier).

Dengan begitu, kamu bisa memastikan semua kebutuhan penting terpenuhi tanpa terjebak pada keinginan semata.

Baca juga:  Apa Itu PKWT? Arti, Hak, Kompensasi, dan Perbedaan Dengan PKWTT

Cara Membuat Skala Prioritas

Menyusun skala prioritas kebutuhan adalah langkah penting untuk memastikan keuanganmu terkelola dengan baik. Dengan memahami apa yang perlu didahulukan, kamu bisa menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan tetap fokus pada tujuan finansial. Berikut langkah-langkah mudahnya:

1. Identifikasi Semua Kebutuhan

Mulailah dengan mencatat semua kebutuhan, baik yang rutin maupun jangka panjang. Pengeluaran seperti tagihan, makanan, dan tempat tinggal termasuk kebutuhan utama.

Jangan lupa untuk mencatat juga target keuangan pribadi, seperti membeli rumah atau mencapai kebebasan finansial. Langkah ini membantu kamu memahami secara keseluruhan kebutuhan yang harus dipenuhi.

2. Klasifikasikan Berdasarkan Kategori

Setelah semua kebutuhan tercatat, kelompokkan sesuai kategorinya. Misalnya, kebutuhan dasar meliputi makanan dan tagihan, kebutuhan jangka panjang mencakup tabungan pensiun atau investasi, dan kebutuhan darurat berupa dana cadangan.

Dengan pengelompokan ini, kamu bisa lebih mudah melihat mana yang paling mendesak dan mana yang bisa ditunda.

3. Beri Skala Prioritas

Tentukan tingkat kepentingan masing-masing kebutuhan dengan memberikan skor atau peringkat. Semakin mendesak suatu kebutuhan, semakin tinggi prioritasnya.

Misalnya, makanan mendapat skor tertinggi di kategori kebutuhan dasar. Setelah itu, urutkan semua kebutuhan berdasarkan prioritas untuk membantu pengalokasian dana secara lebih terarah.

4. Jangan Abaikan Kejadian Langka

Kadang, ada peluang langka yang layak dipertimbangkan, seperti investasi properti yang menjanjikan. Meski bukan kebutuhan mendesak, peluang ini bisa menjadi prioritas jika relevan dan memberikan keuntungan jangka panjang. Namun, tetap teliti sebelum mengambil keputusan agar risikonya tidak membebani keuanganmu.

5. Evaluasi dan Sesuaikan Skala Prioritas

Kebutuhan dan kondisi keuangan sering berubah, jadi penting untuk melakukan evaluasi rutin. Misalnya, setelah mencapai satu tujuan, kamu bisa menyesuaikan prioritas untuk fokus pada tujuan berikutnya. Perbarui juga jika ada perubahan besar, seperti kenaikan gaji atau kebutuhan mendesak yang baru muncul.

Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa lebih bijak dalam mengelola pengeluaran dan tetap berada di jalur yang benar menuju tujuan finansialmu.

Baca juga: Investasi Tanah atau Emas? Ini Cara Memilihnya Untuk Pemula!

Contoh Skala Prioritas Kebutuhan

Skala prioritas kebutuhan bisa diterapkan dalam berbagai aspek, tergantung pada kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk lebih memahaminya, berikut adalah beberapa contoh penerapan skala prioritas yang dapat membantu kamu mengelola pengeluaran dengan lebih terencana:

1. Kebutuhan Rumah Tangga

Mengelola kebutuhan rumah tangga adalah langkah penting untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga. Prioritas dalam kategori ini biasanya berkaitan dengan pengeluaran yang sifatnya wajib dan tidak bisa ditunda.

  • Prioritas Utama: Membayar tagihan listrik, air, dan kebutuhan makanan pokok.
  • Prioritas Menengah: Membeli kebutuhan sekunder seperti pakaian atau perabot rumah tangga.
  • Prioritas Rendah: Mengganti dekorasi rumah atau membeli barang mewah seperti alat elektronik terbaru.

2. Rencana Pendidikan

Pendidikan merupakan investasi penting, baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Skala prioritas di sini membantu memastikan kebutuhan pendidikan terpenuhi sesuai urgensi dan manfaatnya.

  • Prioritas Utama: Membayar biaya sekolah atau kuliah anak.
  • Prioritas Menengah: Membeli buku pelajaran atau mengikuti kursus tambahan.
  • Prioritas Rendah: Berlangganan aplikasi edukasi yang tidak mendesak.

3. Keuangan Pribadi

Mengatur keuangan pribadi dengan skala prioritas dapat memastikan kebutuhan mendesak terpenuhi tanpa mengabaikan rencana jangka panjang.

  • Prioritas Utama: Menabung untuk dana darurat dan membayar utang.
  • Prioritas Menengah: Menyisihkan uang untuk investasi jangka panjang seperti reksa dana.
  • Prioritas Rendah: Membeli barang keinginan seperti gadget baru atau liburan

Baca juga: 10 Cara Hidup Hemat Tanpa Mengorbankan Lifestyle, Wajib Coba!

Sudah Paham Soal Skala Prioritas?

Nah, itu dia penjelasan lengkap soal skala prioritas kebutuhan mulai dari pengertian, cara membuat, dan juga contohnya. Sekarang kamu sudah paham, kan?

Yuk, lanjut baca tulisan seputar keuangan lainnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti di blog cerdascuan.com sekarang juga!