Melalui berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi digital, kini berbagai jenis investasi bisa diakses dengan mudah. Mulai dari deposito hingga peer to peer lending, pasar keuangan Indonesia terus berkembang dan memberikan kesempatan bagi mereka yang cerdas dalam berinvestasi. Jika Kawan Cerdas penasaran apa saja investasi yang populer di Indonesia, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya!

Baca juga: Apa Itu Kripto? Pengertian, Risiko, dan Kegunaannya

Jenis-jenis Investasi di Indonesia

Terdapat banyak jenis investasi yang bisa Kawan Cerdas pilih sesuai jangka waktu, tujuan finansial, dan tingkat risiko yang diinginkan. Untuk memahaminya lebih mendalam, yuk, simak pembahasan lengkap berikut ini!

Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah bentuk investasi yang dilakukan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun hingga tiga tahun. Tujuannya adalah untuk mencapai keuntungan atau mengumpulkan dana dalam waktu relatif cepat. Investasi ini cocok untuk tujuan finansial pendek seperti biaya pernikahan atau liburan.

Baca juga: Apa Itu Dana Darurat? Ini Penjelasan dan Tips Menyiapkannya!

Terdapat beberapa instrumen investasi jangka pendek yang bisa Kawan pilih seperti deposito, reksadana pasar uang, dan surat utang negara jangka pendek. Instrumen-instrumen tersebut menawarkan stabilitas nilai dan likuiditas tinggi untuk memudahkan kawan mengonversinya kembali ke bentuk uang tunai ketika diperlukan.

Investasi Jangka Menengah

Investasi jangka menengah adalah bentuk investasi yang dilakukan dalam waktu 3 – 10 tahun. Biasanya, investasi ini dipilih untuk menyiapkan kebutuhan di masa depan seperti biaya masuk universitas anak.

Terdapat beberapa instrumen investasi jangka menengah yang bisa Kawan pilih seperti reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi swasta, atau reksadana campuran. Instrumen-instrumen tersebut menawarkan return yang lebih tinggi dan risiko menengah untuk memastikan Kawan mendapatkan return terbaik di masa depan.

Baca juga:  20 Saham Dividen Tertinggi 2024: Ada BBCA, ADRO, dan UNTR !

Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah strategi investasi di mana dana ditanamkan untuk periode waktu lebih dari 10 tahun. Biasanya, investasi ini dipilih untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang seperti pendidikan anak, pengumpulan aset, atau persiapan pensiun.

Jika Kawan Cerdas tertarik untuk menggunakan jenis investasi ini, beberapa instrumen yang bisa dipilih adalah logam mulia, reksadana saham, saham perusahaan individual, dan properti. Instrumen-instrumen tersebut menawarkan pertumbuhan nilai investasi stabil dan menguntungkan dalam jangka waktu panjang.

Instrumen Investasi Paling Populer di Indonesia

Selain berdasarkan jangka waktu dan tujuan keuangan, jenis-jenis investasi juga terbagi berdasarkan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang mereka tawarkan. Mulai dari deposito hingga peer to peer lending, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya!

1. Deposito

Deposito adalah instrumen investasi paling populer di Indonesia pada urutan pertama. Instrumen ini akan ‘mengunci’ uang miliki Kawan Cerdas di dalam bank untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat suku bunga tetap. Selama periode deposito, uang Kawan tidak bisa diakses sebelum jangka waktu investasi berakhir, kecuali Kawan akan dikenakan denda. 

Baca juga: 2 Cara Menghitung Bunga Deposito: Lengkap dengan Rumusnya!

Keuntungan deposito datang dari bunga tetap yang telah disepakati sebelumnya oleh bank. Instumen ini menawarkan risiko yang rendah dengan kepastian return setiap tahunnya.

Namun, sering kali bunga deposito yang ditawarkan berada di bawah laju inflasi. Jadi, pastikan kamu melakukan perhitungan yang matang sehingga return dari bunga deposito tetap menguntungkan.

2. Emas

Emas adalah logam mulia yang telah lama dijadikan instrumen investasi dan masih terus populer hingga sekarang. Instrumen investasi ini bisa dibeli dalam bentuk perhiasan, koin, atau produk investasi emas lainnya. 

Baca juga:  10+ Sekuritas Terbaik 2024: Biaya dan Setoran Awalnya Rendah!

Investasi emas biasanya dipilih sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Harga emas akan bergerak mengikuti laju inflasi. Namun, Kawan juga perlu tahu kalau nilai emas bisa turun bergantung pada faktor pasar internasional dan permintaan pasar.

3. Properti

Properti adalah bentuk investasi yang mencakup kepemilikan atas berbagai jenis real estat, termasuk rumah, apartemen, atau properti komersial, dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial. Ketika berinvestasi di properti, Kawan Cerdas bisa menghasilkan pendapatan melalui penyewaan atau peningkatan nilai seiring waktu.

Perlu diingat, meskipun menawarkan potensi apresiasi nilai yang tinggi, nilai properti juga bisa fluktuatif tergantung pada faktor pasar dan ekonomi. Oleh karena itu, Kawan perlu mempertimbangkan risiko dan potensi keuntungan sebelum berinvestasi.

4. Saham

Saham adalah bentuk kepemilikan dalam suatu perusahaan yang bisa dibeli oleh investor. Dengan membeli saham, Kawan Cerdas menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Tujuan utama membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan, baik melalui kenaikan nilai saham dari waktu ke waktu maupun melalui dividen.

Namun, nilai saham bisa mengalami fluktuasi tinggi tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar. Jadi, pastikan Kawan mempertimbangkan risiko tersebut sebelum memulai investasi saham.

5. Reksadana

Reksadana adalah bentuk investasi kolektif di mana dana dari berbagai investor digabungkan dan dikelola oleh manajer investasi profesional. Dana tersebut diversifikasi dalam berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang.

Keuntungan reksadana berasal dari kinerja portofolio investasinya, di mana investor dapat memperoleh keuntungan dari pertumbuhan nilai investasi dan dividen atau bunga yang diterima dari instrumen di dalamnya.

Namun, reksadana juga memiliki risiko yang bergantung pada jenis instrumen yang dimiliki, dan portofolio reksadana bisa mengalami kerugian jika investasinya tidak berkembang sebagaimana diharapkan.

Baca juga:  Piutang Adalah: Pengertian, Contoh, dan Jenis-jenisnya

6. Peer to Peer Lending

Peer to Peer Lending adalah platform online yang menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman secara langsung, tanpa melalui perantara bank. Peminjam meminjam dana dari individu atau investor melalui platform ini, dengan investor memperoleh keuntungan dari bunga yang dibayarkan oleh peminjam.

Tingkat bunga yang ditawarkan oleh Peer to Peer Lending cenderung lebih tinggi daripada tabungan atau deposito. Namun, risiko yang ada juga lebih tinggi dengan kemungkinan peminjam gagal bayar.

Apa Jenis Investasi Favoritmu?

Nah, itu dia beberapa jenis investasi yang sangat populer di Indonesia. Mulai dari deposito, emas, properti, hingga peer to peer lending, menawarkan potensi keuntungan dan risiko investasi yang bisa Kawan pilih sesuai keinginan. Sebelum mulai berinvestasi, jangan lupa untuk edukasi diri seputar keuangan dengan membaca berbagai tulisan lain di blog cerdascuan.com sekarang juga!