Analisis fundamental adalah salah satu metode yang digunakan investor untuk menilai kesehatan keuangan dan prospek pertumbuhan sebuah perusahaan. Metode ini bisa membantu investor memahami nilai sebenarnya dari sebuah saham. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak penjelasan lengkap berikut ini!

Baca juga: 1 Lot Saham Berapa Lembar? Ini Arti, Contoh, dan Tujuannya

Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah cara investor menilai keamanan saham dengan melihat kinerja keuangan dan kondisi ekonomi perusahaan. Mereka menggunakan berbagai indikator seperti Return on Equity (ROE), Price to Earnings Ratio (P/E), Price to Book Value (PBV), dan rasio lainnya dalam melakukan penilaian.

Selain itu, analisis ini juga melibatkan penilaian pada efektivitas manajemen perusahaan dan bagaimana persaingan di industri tersebut.

Tujuan utama dari analisis fundamental adalah untuk menentukan apakah harga saham saat ini lebih tinggi (overvalued) atau lebih rendah (undervalued) dari yang seharusnya. Dengan begitu, investor bisa membuat keputusan investasi yang lebih tepat.

Baca juga: Dividen Saham: Definisi, Cara Menghitung, dan Saham Terbaik

Cara Melakukan Analisis Fundamental

Untuk membuat keputusan investasi yang tepat, Kawan Cerdas perlu memahami bagaimana cara melakukan analisis fundamental yang benar. Analisis ini bisa membantu investor melihat kinerja perusahaan dari berbagai perspektif ekonomi dan keuangan.

Secara sederhana, terdapat dua pendekatan utama yang bisa digunakan, yaitu Top Down Approach dan Bottom Up Approach. Berikut ini adalah penjelasan lengkap untuk kedua metode tersebut:

Baca juga: 7 Cara Menghitung Harga Wajar Saham: Rumus dan Contohnya!

1. Top Down Approach

Pendekatan ini dimulai dari faktor umum ke faktor spesifik. Dengan cara ini, kamu dapat melihat gambaran besar sebelum menyelami detail perusahaan. Berikut ini adalah alurnya:

  • Analisis Ekonomi Makro: Pertama, periksa indikator ekonomi besar yang mempengaruhi pasar. Contohnya, kenaikan suku bunga The Fed bisa melemahkan Rupiah, memicu Bank Indonesia menaikkan suku bunga.
  • Analisis Kondisi Industri: Gunakan indeks sektoral dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melihat sektor mana yang sedang naik. Perhatikan juga kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi terkini yang mempengaruhi industri tersebut.
  • Analisis Keuangan Perusahaan: Dalam satu industri, ada banyak perusahaan. Pilih perusahaan terbaik dengan melihat fund fact sheet dan mengevaluasi kondisi keuangan dan bisnis dari top-10 konstituen. Pengetahuan membaca laporan keuangan sangat diperlukan di sini.

2. Bottom Up Approach

Pendekatan ini dimulai dari analisis spesifik perusahaan ke faktor umum. Ini memungkinkan kamu memahami detail perusahaan sebelum melihat gambaran besarnya. Berikut ini adalah alurnya:

  • Analisis Keuangan Perusahaan: Gunakan aplikasi dengan fitur screening saham untuk memilih saham dari lebih dari 800 saham di BEI. Ini menghemat waktu dalam menganalisis kondisi keuangan tiap perusahaan.
  • Analisis Industri: Periksa apakah perusahaan tersebut adalah pemimpin pasar atau pengikut di industrinya. Tinjau juga kebijakan pemerintah yang pro atau kontra terhadap industri tersebut.
  • Analisis Ekonomi Makro: Cek dampak kebijakan pemerintah terhadap industri dan pertimbangkan bagaimana kondisi makro (boom atau resesi) mempengaruhi perusahaan pilihanmu.

Analisis fundamental akan lebih akurat jika data yang dianalisis berasal dari beberapa tahun. Dengan data ini, kamu bisa melihat bagaimana perubahan kondisi ekonomi makro mempengaruhi performa bisnis perusahaan secara umum.

Baca juga:  10 Reksadana Saham Terbaik 2024: Update Bulan Desember!

Perbedaan Analisis Fundamental dan Teknikal

Memahami perbedaan antara analisis fundamental dan teknikal sangat penting bagi investor. Kedua pendekatan ini memiliki tujuan, jangka waktu, sumber data, dan metode yang berbeda, yang semuanya membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih baik. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

1. Tujuan

Analisis teknikal bertujuan memprediksi pergerakan harga saham di masa depan dengan melihat pola historis harga dan volume perdagangan. Sementara itu, analisis fundamental bertujuan menentukan nilai sebenarnya (nilai intrinsik) suatu saham berdasarkan kinerja dan prospek perusahaan.

2. Jangka Waktu

Analisis teknikal cocok untuk jangka pendek hingga menengah, dari menit hingga beberapa bulan, karena fokusnya pada perubahan cepat harga saham. Sebaliknya, analisis fundamental lebih cocok untuk jangka panjang, karena menilai pertumbuhan dan kinerja perusahaan yang memerlukan waktu untuk berkembang.

3. Sumber Data

Analisis teknikal menggunakan data harga dan volume perdagangan saham dari pasar, yang bisa diperoleh dari platform charting dan broker online. Sedangkan analisis fundamental menggunakan data keuangan (laporan laba rugi, neraca) dan non-keuangan (berita, kondisi industri) dari laporan perusahaan, media massa, dan lembaga riset.

4. Metode

Analisis teknikal menggunakan metode seperti grafik, indikator teknikal, dan pola candlestick untuk memprediksi pergerakan harga. Sebaliknya, analisis fundamental menilai data keuangan dan non-keuangan untuk memahami kesehatan dan prospek perusahaan, menggunakan rasio keuangan seperti ROE, EPS, dan PER untuk evaluasi.

Dengan memahami perbedaan ini, Kawan Cerdas bisa memilih pendekatan yang paling sesuai dengan tujuan investasi kamu atau mengombinasikan keduanya untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Baca juga:  Apa Itu Kredit Konsumtif? Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Sudah Tahu Apa Itu Analisis Fundamental?

Nah, itu dia penjelasan lengkap soal analisis fundamental yang merupakan cara investor untuk menilai suatu saham berdasarkan kinerja keuangan dan kondisi ekonomi perusahaan. Jadi, sekarang kamu sudah paham, kan?

Selain itu, baca juga tulisan seputar keuangan lainnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti di blog cerdascuan.com sekarang juga!