Dalam dunia keuangan, aset adalah salah satu pembahasan penting yang tidak boleh dilewatkan. Namun, tidak orang yang memahami apa itu aset secara mendalam. Oleh karena itu, agar pengetahuan Kawan Cerdas soal keuangan semakin luas, yuk, dimak pengertian, sifat, jenis-jenis, dan contoh aset berikut ini!

Apa Itu Aset?

Bayangkan jika uang yang Kawan Cerdas miliki adalah bibit pohon kecil. Bibit ini, jika dirawat dengan baik, akan tumbuh menjadi pohon besar yang berbuah lebat di masa depan. Dalam dunia keuangan, bibit tersebut bisa dianggap sebagai aset Kawan.

Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi. Ini bisa berupa uang, rumah, mobil, atau bahkan investasi keuangan seperti saham dan obligasi. Selain itu, hak paten, merek dagang, atau bahkan keahlian khusus yang membuat Kawan Cerdas berharga di pasar kerja juga termasuk aset.

Aset bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu aset lancar dan tidak lancar, aset operasional dan non-operasional, serta aset berwujud dan tidak berwujud. Kawan akan mempelajari setiap jenisnya secara lebih mendalam di bagian bawah artikel ini. 

Namun, yang menarik tentang aset adalah, Kawan tidak harus memiliki semuanya secara penuh untuk dianggap sebagai aset. Misalnya, Kawan bisa memiliki mobil dengan membayar sebagian dan mendapatkan pinjaman untuk sisanya. Meskipun mobil tersebut belum sepenuhnya Kawan Cerdas miliki, itu tetap dianggap sebagai aset karena memiliki nilai ekonomi.

Sifat-sifat Aset

Setelah memahami apa itu aset, Kawan Cerdas perlu memahami sifat-sifat yang membuat aset berbeda dengan jenis kekayaan yang lain. Beberapa sifat tersebut adalah punya nilai ekonomi, memiliki potensi peningkatan nilai di masa depan, dikuasai oleh suatu pihak, dan berasal dari transaksi di masa lalu.

  • Punya nilai ekonomi: Sifat aset yang pertama adalah punya nilai ekonomi karena bisa dijual atau ditukar dengan uang. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua benda bisa dianggap aset. Sebuah barang hanya dianggap aset jika memiliki kegunaan yang diinginkan oleh pembeli atau pasar. 
  • Potensi peningkatan nilai: Sebuah aset harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilainya seiring berjalannya waktu. Nilai aset dapat berfluktuasi tergantung pada permintaan pasar, kondisi ekonomi, dan faktor-faktor lainnya.
  • Dimiliki oleh suatu pihak: Aset harus dimiliki oleh pihak tertentu, baik dengan sertifikat kepemilikan resmi maupun tanpa sertifikat. Jika kepemilikan suatu harta tidak jelas, maka harta tersebut tidak bisa dianggap sebagai aset, kecuali jika ada pemindahan hak milik yang sah. 
  • Berasal dari transaksi di masa lalu: Kekayaan yang akan diperoleh di masa mendatang tidak dapat dianggap sebagai aset. Sebagai contoh, jika Kawan Cerdas menjual mobil secara kredit dan telah menerima sebagian pembayaran, jumlah aset Kawan hanya sebesar pembayaran yang sudah diterima, bukan nilai total mobil tersebut.
Baca juga:  PPN Naik Jadi 12 Persen, Ini Barang-Barang yang Kena Dampaknya!

Jenis-jenis Aset dan Contohnya

Seperti yang sudah disebutkan pada bagian “apa itu aset?”, terdapat beberapa jenis aset meliputi aset lancar dan tidak lancar, aset operasional dan non-operasional, serta aset berwujud dan tidak berwujud. Untuk memahaminya, Kawan Cerdas bisa memerhatikan penjelasan lengkap berikut ini!

  • Aset Lancar: Aset lancar adalah aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai atau diharapkan habis dalam satu tahun fiskal. Contohnya termasuk kas, investasi jangka pendek, piutang dagang, dan persediaan barang.
  • Aset Tidak Lancar: Aset tidak lancar adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan tidak akan habis dalam satu tahun fiskal. Ini mencakup investasi jangka panjang, properti, peralatan, dan aset tetap lainnya.
  • Aset Operasional: Aset operasional adalah aset yang diperlukan untuk operasional sehari-hari suatu bisnis. Contohnya meliputi gedung kantor, mesin-mesin produksi, dan inventaris toko ritel.
  • Aset Non-Operasional: Aset non-operasional adalah aset yang tidak secara langsung terlibat dalam operasional harian suatu bisnis. Contoh aset non-operasional adalah investasi pasar saham, properti yang tidak digunakan dalam bisnis utama, atau warisan keluarga.
  • Aset Berwujud: Aset berwujud adalah aset yang memiliki bentuk fisik atau substansial. Ini termasuk properti, kendaraan, peralatan, dan persediaan barang dagang.
  • Aset Tidak Berwujud: Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki bentuk fisik. Contoh aset tidak berwujud meliputi merek dagang, hak paten, hak cipta, dan goodwill, yang merupakan reputasi baik suatu bisnis dalam pasar.

Pemahaman terkait aset hal penting yang harus Kawan Cerdas lakukan sebelum masuk ke pembahasan-pembahasan lain di dunia keuangan yang lebih kompleks dan mendalam. Jika sudah bisa memahami apa itu aset, Kawan bisa lanjut mempelajari berbagai hal terkait keuangan di blog cerdascuan.com sekarang juga!

Baca juga:  10 Cara Main Crypto Untuk Pemula [Panduan Lengkap]