Personal branding menjadi bagian penting dalam perjalanan karier seorang profesional. Namun, apa itu personal branding dan bagaimana cara membangunnya? Yuk, temukan jawabannya di bawah ini!

Baca juga: 15 Alasan Pindah Kerja yang Baik dan Ampuh Untuk Wawancara!

Apa Itu Personal Branding?

Personal branding adalah upaya yang disengaja dan terencana untuk menunjukkan nilai diri yang ingin kamu tawarkan. Di era digital, dengan bantuan internet dan media sosial, personal branding membantu memperluas jangkauan kita, menarik perhatian, dan membuka peluang baru.

Meski kita ingin sepenuhnya mengendalikan personal branding, kenyataannya tidak selalu begitu. Melansir laman Harvard Business Review, Jeff Bezos, pendiri Amazon, pernah berkata:

“Personal brand adalah apa yang orang katakan tentang Anda saat Anda tidak ada.”

Personal branding mencerminkan pandangan dan harapan orang lain. Tugas kita adalah memastikan persepsi itu akurat, menarik, dan juga konsisten.

Baca juga: 10 Keuntungan Menjadi Wirausaha yang Bisa Kamu Dapatkan

Manfaat Personal Branding

Setelah mengetahui apa itu personal branding dan juga contohnya, kamu juga perlu memahami beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan membangun personal brand. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya

1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Dengan fokus pada kekuatan dan nilai diri, kamu jadi lebih yakin untuk membagikan kualitas positif yang kamu miliki. Personal branding yang baik juga membantu menonjolkan kekuatanmu dan memberikan arahan bagaimana menggunakannya.

Selain itu, personal branding bisa mengurangi fokus pada kelemahan, sehingga kamu dapat lebih memilih keterampilan mana yang perlu dikembangkan.

2. Membangun Kredibilitas

Audiens ingin melihat bukti nyata, bukan hanya kata-kata. Dengan konsisten menjalankan personal branding dan memenuhi janji yang diberikan, kamu secara otomatis membangun kepercayaan.

Tindakan yang selaras dengan personal brand membuktikan bahwa kamu bisa dipercaya dan memiliki kredibilitas.

3. Menunjukkan Keahlian

Membangun personal branding juga bisa menjadi ajang untuk menunjukkan keahlian yang kamu miliki. Daripada mengklaim bisa melakukan segalanya, lebih baik fokus pada hal spesifik yang hanya sedikit orang kuasai.

Kombinasi unik dari pengalaman kerja, kehidupan, dan karakter pribadi bisa membantu kamu menentukan niche. Dengan memilih bidang atau segmen yang benar-benar kamu kuasai dan sukai, kamu bisa lebih mudah dikenali dan dihargai dalam niche tersebut.

Baca juga:  1 Lot Saham Berapa Lembar? Ini Arti, Contoh, dan Tujuannya

4. Bisa Terhubung dengan Target Audiens yang Tepat

Membangun personal branding yang kuat berarti lebih dari sekadar mengenalkan diri, tapi juga membangun hubungan emosional dengan audiens yang tepat. Bukan soal menjangkau semua orang, tapi berkomunikasi secara jelas dan konsisten dengan target audiens.

Konsistensi ini menciptakan rasa percaya yang memungkinkan hubungan emosional berkembang, sehingga pesan yang kita sampaikan terasa lebih dekat dan relevan bagi mereka.

5. Menjadi ‘Terkenal’

Personal branding adalah tentang menciptakan identitas yang dikenali orang lain. Mulailah dengan memahami kekuatan utama dirimu sebagai fondasi. Dengan membangun personal branding, kamu meninggalkan jejak melalui keahlian, tindakan, dan hubungan emosional yang kamu bangun.

Namun, brand yang kuat tidak selalu cocok untuk semua orang. Jadilah berani menampilkan dirimu apa adanya, meskipun itu berarti tidak semua orang akan menyukai brand-mu.

Cara Membangun Personal Branding

Setelah mengetahui apa itu personal branding, contoh, dan manfaatnya, sekarang kamu bisa mulai membangun personal brandmu sendiri. Tapi, bagaimana kamu harus melakukannya? Nah, berikut ini adalah panduan yang bisa kamu ikuti:

Baca juga:  Analisis Teknikal Adalah: Pengertian, Indikator, dan Cara Melakukannya

1. Tentukan Tujuanmu

Mulailah personal branding dengan menetapkan tujuan yang jelas. Pikirkan visi dan misi jangka panjang yang ingin kamu capai, serta dampak yang ingin kamu berikan. Identifikasi pengalaman, minat, dan keterampilan yang konsisten dari masa lalu, lalu hubungkan dengan misi dan nilai yang kamu ingin tunjukkan.

Misalnya, seorang social media specialist bisa mengatakan “Saya adalah kandidat terbaik untuk posisi social media specialist karena pengalaman saya dalam mengelola sosial media milik merek-merek besar”.

2. Kenali Siapa Dirimu

Cara membangun personal branding yang selanjutnya adalah mengenali siapa diri kamu yang sebenarnya. Mulailah dengan memahami apa yang orang lain ketahui, rasakan, dan ceritakan tentang dirimu.

Kumpulkan informasi seperti pendidikan, pengalaman, pencapaian, dan hubungan sosial. Hal ini bisa membantu kamu melihat modal sosial dan budaya yang kamu miliki.

Buat daftar kata yang menggambarkan dirimu, baik positif maupun negatif, tapi hindari deskripsi umum. Gunakan kata-kata spesifik yang mencerminkan dirimu dengan lebih akurat. Lalu, bandingkan apakah deskripsi tersebut cocok dengan identitas brand yang kamu inginkan.

3. Bangun Cerita Pribadimu

Buat narasi pribadi yang bermakna untuk membangun brand-mu. Brand bukan hanya sekadar deskripsi, tetapi terbentuk dari cerita yang kamu sampaikan dan diterima audiens. Temukan momen ketika kamu merasa paling autentik dan unik, di mana kelebihanmu membuat perbedaan.

Saat ditanya, “Ceritakan tentang dirimu,” jangan hanya ulangi riwayat hidup. Sebaliknya, bagikan kisah konkret yang menggambarkan dirimu, seperti bagaimana kamu memperbaiki proses kerja yang menghasilkan hasil yang lebih baik.

Baca juga: Biaya Peluang: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Rumusnya!

4. Wujudkan Personal Brandingmu

Setiap interaksi sosial memengaruhi brand personal kamu, jadi sadarilah pesan yang kamu sampaikan. Misalnya, saat ditanya “Apa kabar?”, hindari respons negatif seperti “Aku capek,” karena itu bisa merusak citra positif.

Sebaliknya, sampaikan hal yang lebih konstruktif, seperti membagikan pengalaman produktif atau pelajaran baru.

Kamu tidak perlu terlalu menjaga brand di depan teman dekat, tapi tetap penting untuk memperhatikan persepsi orang baru. Pastikan kamu selalu tampil dengan cara yang mencerminkan nilai dan keahlianmu.

5. Ceritakan Brand Kamu dengan Tepat

Cara membangun personal branding yang selanjutnya adalah dengan mulai menceritakannya. Mulailah dengan membuat rencana media yang akan digunakan, pilih platform mana yang paling pas untuk memperkenalkan brand kamu, dari media sosial, website pribadi, hingga blog atau podcast.

Tujuannya, supaya makin banyak orang tahu siapa kamu dan apa yang membuat kamu unik. Walau mungkin awalnya terasa nggak nyaman, penting buat kamu kasih tahu apa kelebihanmu. Jangan ragu manfaatin testimoni, rekomendasi, atau mention dari orang lain.

6. Kenalkan Dirimu ke Orang Lain

Personal branding nggak bisa kamu jalanin sendiri, kamu butuh orang lain buat bantu sebarin cerita kamu dan bikin lebih dipercaya. Untuk melakukannya, kamu bisa memanfaatkan berbagai hal mulai dari yang simple seperti komunitas hingga ikut aktif menjadi pembicara atau bergabung dengan webinar-webinar yang relevan.

7. Evaluasi dan Sesuaikan Personal Branding Kamu

Membangun personal branding itu perjalanan panjang, jadi kamu perlu rutin memeriksa apakah nilai dan cerita yang kamu sampaikan masih relevan dan diterima dengan baik. Lakukan evaluasi rutin setiap beberapa bulan sekali untuk melihat apa yang perlu ditingkatkan.

Selain mengevaluasi diri sendiri, mintalah masukan dari orang-orang terpercaya tentang bagaimana mereka melihat kamu. Pastikan persepsi mereka sejalan dengan tujuanmu.

Baca juga:  Apa Itu Rights Issue Saham? Definisi, Contoh, dan Tujuannya

Sudah Tahu Apa Itu Personal Branding?

Nah, itu dia penjelasan lengkap soal apa itu personal branding mulai dari pengertian, contoh, manfaat, hingga membangunnya. Jadi, sudah siap untuk membangun personal brand mu sendiri?

Yuk, lanjut baca tulisan seputar cara membangun personal branding lainnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti di blog cerdascuan.com sekarang juga