Biaya produksi adalah salah satu pengeluaran usaha yang perlu dipahami oleh semua pemilik bisnis. Informasi ini sangat berharga untuk membantu Kawan Cerdas mengambil keputusan finansial baik jangka pendek maupun panjang. Yuk, pahami beberapa jenis biaya produksi beserta contohnya di bawah ini!
Baca juga: Biaya Peluang: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Rumusnya!
Jenis-Jenis Biaya Produksi
Setidaknya terdapat tujuh jenis biaya produksi yang perlu Kawan Cerdas ketahui yaitu biaya tetap, biaya variabel, semivariabel, marginal, rata-rata, tersunk, dan juga total. Berikut ini adalah penjelasan lengkap beserta contohnya:
Baca juga: Biaya Langganan ChatGPT 2024: Fitur dan Review Lengkapnya!
1. Biaya Tetap
Jenis biaya produksi pertama yang perlu kamu pahami adalah biaya tetap. Biaya tetap merupakan pengeluaran yang tidak berubah nilainya, meskipun volume produksi berubah. Karena stabil, alokasi dana untuk biaya tetap lebih mudah dilakukan.
Contoh biaya tetap adalah sewa gedung atau gaji karyawan tetap yang tetap sama, meskipun produksi meningkat. Dengan biaya tetap yang terjaga, produksi bisa tetap optimal.
2. Biaya Variable
Biaya variable adalah pengeluaran yang berubah sesuai dengan jumlah produksi. Semakin banyak produk yang dihasilkan, semakin besar pula biaya yang dikeluarkan. Besarnya biaya variable ini juga dipengaruhi oleh kondisi pasar.
Misalnya, jika permintaan pasar terhadap produk meningkat, biaya produksi pun akan ikut naik. Contoh biaya variable meliputi biaya distribusi, pemasaran, dan bahan baku utama.
Baca juga: Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel dan Cara Menghitungnya
3. Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel adalah kombinasi dari biaya tetap dan biaya variabel. Nilainya bisa berubah, tetapi tidak selalu sebanding dengan tingkat aktivitas.
Contoh yang sering ditemui adalah biaya listrik dan air, di mana sebagian dari biaya ini tetap, sementara sisanya bervariasi tergantung pada penggunaan.
4. Biaya Marginal
Mirip dengan biaya variabel, jenis biaya produksi yang perlu Kawan Cerdas pahami selanjutnya adalah biaya marginal. Biaya ini merupakan pengeluaran tambahan yang terjadi setiap kali ada penambahan satu unit produksi. Walaupun mirip dengan biaya variabel, perbedaannya terletak pada waktu pengeluaran.
Biaya variabel muncul saat ada kebutuhan untuk meningkatkan produksi rutin, sedangkan biaya marginal dikeluarkan untuk keperluan ekspansi usaha.
Beberapa contoh biaya marginal adalah pembelian mesin produksi baru, pembangunan pabrik, atau pembukaan cabang baru.
5. Biaya Rata-Rata
Biaya rata-rata adalah jenis biaya produksi yang didapatkan dengan membagi total biaya dengan jumlah unit yang diproduksi, atau juga dikenal sebagai HPP per unit. Pengeluaran ini membantu pelaku usaha dalam membuat keputusan produksi ke depan.
Dengan mengetahui biaya rata-rata, pelaku usaha bisa menetapkan target laba yang diinginkan. Agar keputusan produksi lebih tepat, biaya rata-rata perlu dibandingkan dengan biaya tetap.
Misalnya, sebuah pabrik memproduksi 1.000 unit barang dengan total biaya produksi sebesar Rp10.000.000. Biaya rata-ratanya adalah Rp10.000 per unit.
Jika biaya tetap per unitnya Rp8.000, pelaku usaha bisa menggunakan informasi ini untuk menentukan harga jual dan target laba.
6. Biaya Tersunk
Biaya tersunk adalah biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak bisa dikembalikan. Pengeluaran jenis ini tidak lagi relevan untuk keputusan masa depan karena tidak dapat diubah. Contohnya termasuk biaya pembelian aset, penelitian dan pengembangan, serta biaya iklan.
Misalnya, ketika memasang iklan di media massa, dan iklan tersebut tidak terbaca, biaya yang sudah dikeluarkan tidak bisa ditarik kembali.
7. Biaya Total
Biaya Total Biaya total adalah gabungan antara biaya tetap dan biaya variabel dalam proses produksi. Nilai ini mencakup semua pengeluaran yang terjadi selama produksi.
Biaya total hanya bisa dihitung setelah produk siap dijual, jadi harus dilakukan setiap kali periode produksi selesai untuk dicatat dalam laporan keuangan.
Misalnya, sebuah pabrik pakaian mengeluarkan biaya tetap untuk sewa gedung dan gaji karyawan, serta biaya variabel untuk bahan baku dan listrik. Setelah semua pakaian diproduksi dan siap dijual, pabrik tersebut menghitung biaya total dengan menjumlahkan semua biaya tersebut.
Hasil perhitungan biaya total digunakan untuk mengetahui total pengeluaran produksi selama periode tertentu.
Sudah Tahu Apa Saja Jenis-Jenis Biaya Produksi?
Nah, itu dia penjelasan lengkap soal beberapa jenis biaya produksi yang penting untuk Kawan Cerdas ketahui. Lewat informasi biaya produksi, nantinya kamu akan bisa menghasilkan kalkulasi yang akurat dalam membuat keputusan bisnis.
Yuk, lanjut baca tulisan seputar keuangan lainnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti di blog cerdascuan.com sekarang juga!