Kebutuhan yang terus meningkat membuat banyak orang membutuhkan pemasukan tambahan. Selain meningkatkan keahlian di bidang pekerjaan, Kawan Cerdas juga menambah penghasilan lewat passive income. Nah, untuk memahaminya lebih lanjut, silakan simak penjelasan lengkap berikut ini!

Baca juga: 5 Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan Serta Contoh Lengkapnya!

Passive Income

Passive income atau pendapatan pasif adalah jenis penghasilan yang diperoleh tanpa perlu secara aktif terlibat dalam kegiatan sehari-hari yang menghasilkan uang. Ini berbeda dengan penghasilan aktif, yang melibatkan upaya langsung untuk mendapatkan uang, seperti bekerja sebagai karyawan atau berdagang waktu dengan uang.

Keuntungan dari passive income adalah Kawan Cerdas tidak perlu bekerja secara terus-menerus untuk mendapatkannya. Ini memberi kebebasan waktu dan memungkinkan Kawan untuk fokus pada hal-hal lain atau bahkan mengejar sumber penghasilan pasif lainnya. Bagi pemula, memahami konsep ini bisa menjadi langkah awal menuju keuangan yang lebih stabil dan kebebasan finansial.

Contoh Passive Income

Di era digital saat ini, terdapat beragam peluang dan contoh passive income yang bisa kamu miliki. Mulai dari investasi saham, properti, hingga bisnis online, berikut ini adalah beberapa di antaranya.

Baca juga: Generasi Sandwich: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

  • Dividen Saham: Investasi dalam saham memberikan kesempatan untuk menerima dividen, yaitu pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.
  • Pendapatan Sewa: Jika Kawan memiliki properti seperti rumah, apartemen, atau toko yang disewakan kepada orang lain, pendapatan sewa yang diperoleh bisa disebut sebagai passive income.
  • Pendapatan Royalti: Ketika pemegang hak cipta, hak buku, atau hak musik bisa menerima royalti setiap kali karyanya digunakan atau dijual.
  • Pendapatan dari Karya Kreatif: Penulis, seniman, atau pembuat konten bisa memperoleh pendapatan pasif melalui penjualan buku, lukisan, atau konten kreatif mereka secara berulang.
  • Bisnis Online atau Bisnis Sampingan: Jika Kawan memiliki bisnis online yang berjalan secara otomatis atau bisnis sampingan yang tidak memerlukan keterlibatan aktif Kawan setiap hari, itu bisa disebut sebagai pendapatan pasif.
  • Investasi Properti: Selain dari pendapatan sewa, keuntungan dari kenaikan nilai properti juga bisa dianggap sebagai bentuk pendapatan pasif ketika Kawan menjual properti tersebut.
  • Kemitraan Bisnis: Jika Kawan memiliki kemitraan dalam suatu bisnis, Kawan mungkin bisa menerima bagian dari keuntungan sebagai pendapatan pasif tanpa harus terlibat langsung dalam operasional sehari-hari.
Baca juga:  Apa Itu Premi Asuransi? Pengertian dan Faktor yang Memengaruhi

Perlu diperhatikan bahwa untuk memperoleh pendapatan pasif, seringkali diperlukan usaha awal, seperti melakukan investasi keuangan, mengalokasikan waktu, atau terlibat dalam menciptakan karya kreatif. Meskipun terkesan lebih santai, meraih passive income tetap memerlukan perencanaan yang matang dan ketekunan.

Cara Mendapatkan Passive Income

Setelah mengetahui pengertian dan contoh passive income, sekarang Kawan Cerdas mungkin penasaran, bagaimana sih cara mendapatkannya? Nah, untuk menemukan jawabannya, simak penjelasan berikut ini!

1. Mulai Melakukan Investasi

Di Indonesia terdapat banyak pilihan investasi yang bisa kamu coba mulai dari saham, reksa dana, obligasi, deposito, atau bahkan aset kripto. Untuk memulainya, kenali dulu jenis investasi mana yang paling sesuai dengan kondisi finansialmu sekarang. Setiap jenis punya tingkat risiko yang berbeda.

Aset kripto dan saham punya risiko paling tinggi karena sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar. Meskipun nilainya bisa naik turun, tapi jenis investasi ini juga yang paling bisa menguntungkan. Sementara itu, reksa dana, deposito, dan peer-to-peer lending punya risiko yang lebih rendah.

Setelah itu, pelajari dasar-dasar pengetahuan mengenai investasi yang kamu pilih. Pastikan kamu mendaftar di platform yang terpercaya dan diawasi oleh OJK. Beberapa platform yang bisa kamu coba untuk beli saham atau aset kripto antara lain Stockbit, Ajaib, dan Indodax.

2. Membuat Blog atau Konten Digital

Jika kamu memiliki keahlian atau minat tertentu, kamu bisa menciptakan blog dan menulis tentang topik yang kamu gemari. Dengan meningkatkan jumlah pengunjung ke blogmu, kamu berpotensi mendapatkan penghasilan melalui iklan atau kerjasama dengan merek.

Tak hanya blog, pembuatan konten digital seperti video di YouTube atau podcast juga bisa menjadi sumber pendapatan. Cara melakukannya adalah dengan memonetisasi kontenmu melalui iklan atau dukungan dari pihak sponsor.

Baca juga:  Apa Itu PKWT? Arti, Hak, Kompensasi, dan Perbedaan Dengan PKWTT

3. Menjual Karya Digital atau Stock Foto

Jika kamu memiliki keahlian di desain grafis, fotografi, atau seni digital, peluang untuk menjual karyamu secara online sangat luas. Kamu bisa menggunakan platform seperti Etsy atau media sosial. Cukup daftar, unggah karyamu, dan tunggu pembeli yang tertarik.

Bagi yang berkecimpung dalam dunia fotografi, menjual foto-fotomu sebagai stock foto melalui situs seperti Shutterstock atau Adobe Stock juga bisa menjadi pilihan. Caranya cukup sederhana: unggah foto-fotomu, dan setiap kali ada yang mengunduhnya, kamu akan menerima pembayaran.

4. Membuat eBook atau Kursus Online

Apakah kamu suka menulis dan memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang? Nah, kamu bisa menciptakan eBook atau kursus online sebagai cara untuk menghasilkan passive income!

Platform seperti Amazon Kindle Direct Publishing memudahkan kamu untuk menerbitkan dan menjual eBook. Sementara bagi kursus online, kamu perlu memiliki keterampilan pengeditan video untuk membuat seri tutorial atau edukasi. Setelah itu, unggah di platform seperti Udemy atau Skillshare.

Yang menarik, kamu hanya perlu merekam materi kursus sekali, dan setiap kali ada yang membeli atau mendaftar, kamu akan terus mendapatkan penghasilan.

5. Sewa Properti atau Kos-kosan

Menyewakan properti dapat menjadi sumber passive income yang signifikan, terutama jika propertimu berada di lokasi strategis. Kamu bisa menyewakan kamar, unit apartemen, atau rumah melalui platform seperti Airbnb.

Jika kamu memiliki modal yang cukup, membuka bisnis kost-kostan juga sangat cocok di area dengan banyak pelajar atau pekerja rantau. Namun, pastikan kost-kostan yang disewakan nyaman, aman, dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.

Sudah Siap Menciptakan Passive Income?

Itu dia penjelasan lengkap terkait pendapatan pasif mulai dari pengertian, contoh, dan cara mendapatkannya. Jadi, mulai dari investasi, membuat blog, menjual karya digital, membuat ebook, hingga sewa properti, apa peluang passive income yang menarik perhatianmu?

Baca juga:  PPN Naik Jadi 12 Persen, Ini Barang-Barang yang Kena Dampaknya!

Selain itu, baca juga tulisan seputar keuangan lainnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti di blog cerdascuan.com sekarang juga!