Memilih antara investasi tanah atau emas bisa jadi langkah awal yang tepat bagi pemula yang ingin menambah aset. Keduanya punya kelebihan unik dan potensi keuntungan masing-masing. Yuk, cari tahu mana yang paling sesuai untuk kamu di bawah ini!
Baca juga: 8 Gaya Investasi Untuk Pemula yang Bisa Kamu Coba!
Investasi Tanah atau Emas?
Sebelum memutuskan untuk investasi tanah atau emas, penting untuk menetapkan tujuan finansial terlebih dahulu. Emas unggul dalam hal likuiditas, artinya mudah dicairkan menjadi uang tunai, sehingga cocok digunakan sebagai dana darurat.
Sebaliknya, tanah membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual, tetapi potensi kenaikan harganya bisa lebih tinggi dibandingkan emas. Selain itu, kedua instrumen ini memiliki berbagai aspek yang perlu dipahami agar kamu bisa membuat keputusan investasi yang tepat.
Untuk memudahkan kamu dalam memilih untuk berinvestasi tanah atau emas, yuk, simak keuntungan kedua instrumen tersebut di bawah ini!
Keuntungan Investasi Tanah
Investasi tanah menawarkan keuntungan jangka panjang yang stabil dan menjanjikan. Dari perawatan minimal hingga potensi kenaikan nilai yang signifikan, tanah menjadi aset berharga yang cocok untuk mereka yang siap berinvestasi besar. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
Baca juga: 10 Daftar Saham Bank di Indonesia yang Cocok Untuk Investasi
1. Perawatan Minimal
Berbeda dari investasi lain, tanah tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Pemilik tanah tidak perlu rutin merawat atau memperbaikinya karena tanah bukanlah aset yang mudah rusak.
Biasanya, calon pembeli lebih tertarik pada lokasi yang strategis atau luas lahan daripada kondisi fisiknya. Karena tidak ada biaya perawatan rutin, investasi tanah ini dapat menghemat dana tambahan, sehingga menjadi pilihan menarik bagi yang ingin aset dengan biaya perawatan rendah.
2. Keuntungan Jangka Panjang yang Menjanjikan
Investasi tanah adalah pilihan jangka panjang dengan potensi keuntungan besar. Karena tanah merupakan aset tetap yang tidak dapat dipindahkan, pasokannya di pasar terbatas.
Di sisi lain, permintaan akan tanah terus meningkat seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan populasi. Kondisi ini menjadikan tanah sebagai investasi yang bisa memberikan keuntungan besar saat dijual kembali, terutama jika lokasinya berada di area berkembang.
3. Persaingan yang Rendah
Investasi tanah memiliki persaingan yang relatif rendah dibandingkan investasi emas. Kebanyakan orang membeli tanah untuk kebutuhan pribadi, seperti tempat tinggal atau pemukiman, sehingga jumlah investor yang berfokus pada tanah tidak sebanyak di sektor lain.
Hal ini menciptakan peluang bagi investor untuk mendapatkan harga yang lebih baik, terutama jika aset tanah tersebut dijual pada waktu yang tepat.
4. Nilai Stabil dan Cenderung Meningkat
Keterbatasan lahan kosong, terutama di lokasi-lokasi strategis, membuat nilai tanah relatif stabil dan terus meningkat seiring waktu. Hal ini menjadikan investasi tanah cukup menjanjikan, terlebih jika ada pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi yang dapat meningkatkan nilai jualnya. Dengan begitu, potensi keuntungan dari investasi tanah bisa diprediksi lebih baik dalam jangka panjang.
5. Aman dari Risiko Pencurian
Tanah adalah aset yang tidak bisa dipindahkan, sehingga sangat aman dari risiko pencurian. Kepemilikan tanah diakui secara hukum melalui dokumen resmi seperti Sertifikat Hak Milik (SHM). Tanpa dokumen yang lengkap, proses perpindahan kepemilikan tanah tidak dapat dilakukan. Hal ini memastikan bahwa tanah tetap menjadi milik sah pemilik yang terdaftar secara hukum, menambah rasa aman bagi investor.
Keuntungan Investasi Emas
Emas adalah aset yang likuid dan mudah dicairkan, menjadikannya pilihan investasi fleksibel. Selain bisa digunakan sebagai dana darurat, emas juga tahan terhadap inflasi, membuatnya cocok bagi pemula yang ingin memulai investasi dengan risiko rendah. Simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: 20 Saham Dividen Tertinggi 2024: Ada BBCA, ADRO, dan UNTR !
1. Likuiditas Tinggi dan Aset Tahan Inflasi
Salah satu keuntungan utama dari investasi emas adalah likuiditasnya yang tinggi. Emas mudah dicairkan, sehingga kamu bisa menjualnya kapan saja jika membutuhkan dana mendesak. Permintaan emas yang selalu ada di pasar global membuatnya menjadi pilihan fleksibel bagi banyak investor.
2. Nilai Stabil di Tengah Inflasi
Emas dikenal sebagai aset yang tetap stabil bahkan saat inflasi tinggi atau kondisi ekonomi tidak pasti. Dengan kata lain, emas bisa menjadi pilihan aman untuk melindungi nilai uang dari dampak inflasi, cocok sebagai investasi jangka panjang untuk mengantisipasi risiko finansial di masa depan.
3. Aset yang Cocok untuk Dana Darurat
Karena mudah dicairkan dan nilainya relatif stabil, emas ideal untuk dijadikan dana darurat. Investasi ini dapat memberikan keuntungan konsisten sekaligus menjadi cadangan dana yang bisa diandalkan saat keadaan mendesak.
4. Harga Terjangkau bagi Investor Pemula
Berbeda dengan tanah yang memerlukan modal besar, emas bisa dibeli sesuai anggaran. Harganya terjangkau dan bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial, menjadikannya pilihan tepat bagi pemula yang ingin mulai berinvestasi tanpa perlu dana besar.
5. Risiko Kerugian Rendah
Emas cenderung memiliki risiko kerugian yang lebih kecil dibandingkan aset lain. Harga jual emas biasanya naik dari waktu ke waktu, sehingga aman untuk investasi jangka pendek maupun panjang. Investasi emas menawarkan keuntungan stabil tanpa risiko besar, menjadikannya pilihan investasi yang aman dan menguntungkan.
Jadi, Mau Investasi Tanah atau Emas?
Baik investasi tanah atau emas memiliki keunggulan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan tujuan finansialmu. Tanah cocok untuk investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan besar, sementara emas lebih fleksibel dan mudah dicairkan dalam keadaan darurat. Jadi, kamu lebih cocok investasi yang mana, nih?
Yuk, lanjut baca tulisan seputar keuangan lainnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti di blog cerdascuan.com sekarang juga!
