Dalam dunia bisnis dan keuangan sering kali melibatkan komponen piutang di dalamnya. Piutang adalah komponen aset atau aktiva yang akan mengisi neraca keuangan.

Piutang muncul karena saat periode jurnal ditutup masih ada pembayaran yang belum lunas untuk perusahaan. Supaya Kawan Cerdas bisa lebih mengerti, silakan simak pembahasan lengkap soal piutang, contoh dan jenis-jenisnya di artikel berikut ini.

Pengertian Piutang

Piutang adalah saat perusahaan masih menunggu pembayaran dari pelanggan yang sudah menerima produk atau jasa, tetapi belum membayar sepenuhnya. Ini seperti uang yang harus diterima oleh perusahaan. Misalnya, ketika Kawan Cerdas membeli sesuatu dengan kartu kredit, maka perusahaan yang menjual barang tersebut memiliki “piutang” terhadapmu, karena kamu harus membayar mereka nanti.

Dalam pengertian yang lebih baku, menurut PSAK Nomor 55 tahun 2015, piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran yang sudah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Jadi dalam akuntansi, piutang termasuk salah satu jenis transaksi yang berupa tagihan kepada pihak yang berhutang.

Nah, dalam akuntansi piutang itu dianggap sebagai aset perusahaan, Kawan Cerdas. Untuk memantau piutang , perusahaan biasanya menggunakan dokumen seperti faktur penjualan (bukti bahwa kamu berhutang), bukti kas masuk (bukti pembayaran), memo kredit (jika ada pengembalian), dan bukti memorial (dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan).

Selain itu, piutang juga bisa memiliki bunga (biaya tambahan jika kamu membayar terlambat), tanggal jatuh tempo (batas waktu pembayaran), dan konsekuensi jika kamu terlambat membayar, seperti dicatat sebagai pelanggan yang tidak baik atau melaporkan ke pihak berwajib.

Piutang bisa dibagi ke dalam beberapa kategori seperti piutang lancar, piutang tidak lancar, piutang dihapuskan dan piutang dicadangkan. Penjelasan lengkap untuk masing-masing jenis piutang adalah seperti berikut ini:

  • Piutang lancar: yaitu piutang yang dapat tertagih sesuai dengan perjanjian di awal.
  • Piutang tidak lancar: yaitu piutang yang tertagihnya melebihi waktu yang telah disepakati sehingga merugikan penjual.
  • Piutang dihapuskan: yaitu piutang yang tidak bisa ditagih karena konsumen atau debitur mengalami bangkrut.
  • Piutang dicadangkan: yaitu piutang yang disisihkan untuk menghindari jumlah piutang tidak tertagih.
Baca juga:  10 Daftar Saham Bank di Indonesia yang Cocok Untuk Investasi

Contoh Piutang

Piutang terjadi ketika perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit, yang berarti pelanggan menerima barang atau jasa tetapi belum membayar sepenuhnya. Supaya Kawan Cerdas bisa lebih paham soal ini, berikut adalah beberapa contoh pernyataan piutang yang biasanya digunakan oleh perusahaan:

1. Pernyataan saldo akhir bulan

Pernyataan saldo akhir bulan menunjukkan sisa pembayaran yang harus dilakukan oleh pelanggan di masa mendatang. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti pembayaran dan mengingatkan pelanggan tentang tanggal jatuh tempo pembayaran.

2. Faktur belum dibayar

Salah satu dokumen pernyataan piutang adalah faktur belum dibayar. Dokumen ini mencantumkan detail seperti jumlah barang yang dibeli, uang muka yang sudah dibayarkan, sisa piutang, dan tanggal jatuh tempo pembayaran. Biasanya digunakan untuk transaksi piutang dagang.

3. Saldo berjalan

Saldo berjalan merupakan sebuah dokumen pernyataan piutang yang dibuat atau diterbitkan oleh akuntan. Dokumen ini khusus untuk internal perusahaan sebagai pernyataan piutang.

Piutang yang dicantumkan di saldo berjalan bisa membantu para stakeholder dalam memantau progres pelunasan piutang. Perusahaan dan para pemangku kepentingan juga bisa memperkirakan kapan piutang akan dilunasi.

Jenis-jenis Piutang

Piutang adalah salah satu aset lancar atau harta perusahaan. Ini terjadi ketika seseorang atau perusahaan membeli sesuatu secara kredit. Pada proses penjualan secara kredit, ada dua pihak yang terlibat yaitu perusahaan/ penjual sebagai debitur dan pembeli/ konsumen. Bagi pihak yang menjual akan dimasukkan sebagai piutang dan pihak pembeli akan memasukkannya menjadi utang.

Klasifikasi piutang dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu piutang usaha, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Berikut penjelasannya.

1. Piutang usaha/dagang

Piutang usaha (account receivable) adalah jenis piutang yang muncul karena penundaan pembayaran dari konsumen yang sudah menerima produk atau jasa. Jenis piutang ini juga dikenal sebagai piutang dagang karena terjadi akibat transaksi antara produsen dan konsumen dalam suatu jual beli.

Baca juga:  Gaji Karyawan Gramedia 2024: Bisa Dua Digit! [Semua Posisi]

Jenis piutang usaha atau dagang biasanya merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan. Pengembalian piutang bervariasi, bisa beberapa hari sampai beberapa bulan. Diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu maksimal 30-90 hari atau kurang dari setahun.

Piutang usaha juga bisa muncul karena beberapa faktor di luar penjualan kredit, misalnya sistem distribusi stok ritel, sistem pre-order barang, dan cicilan pembelian barang menggunakan pihak ketiga.

2. Piutang wesel

Berbeda dengan piutang dagang yang dilakukan antara penjual dan pembeli (transaksi jual beli). Piutang wesel adalah piutang yang terjadi karena kesepakatan antara kreditur dan debitur. Perusahaan yang memiliki piutang wesel berarti sebagai pemberi pinjaman atau kreditur.

Piutang wesel merupakan bentuk tagihan perusahaan kepada pihak ketiga (debitur) menggunakan perjanjian tertulis dengan surat wesel atau yang disebut promes. Saat memberikan piutang wesel biasanya perusahaan akan mengeluarkan surat perjanjian di atas materai dengan tanggal jatuh tempo dan bunga.

3. Piutang lain-lain

Piutang lain-lain adalah jenis piutang yang tidak termasuk piutang dagang maupun piutang wesel. Biasanya piutang lain-lain (other receivable) berasal dari kegiatan operasional perusahaan sehingga piutang ini dilaporkan secara terpisah dalam neraca keuangan.

Beberapa piutang yang masuk kategori ini antara lain piutang bunga, gaji karyawan di bayar di muka, restitusi pajak, piutang dividen dan sebagainya.

Itulah pembahasan mengenai pengertian piutang, contoh, dan jenis-jenisnya. Bisa disimpulkan bahwa piutang adalah komponen yang muncul akibat transaksi penjualan secara kredit maupun penawaran pinjaman dari perusahaan dengan jatuh tempo.

Biasanya, perusahaan punya cara untuk memastikan piutang dibayarkan dalam waktu yang wajar. Semoga ini membantu Kawan Cerdas memahami apa itu piutang dan jenis-jenisnya.

Jangan lupa juga untuk membaca berbagai tulisan seputar keuangan lainnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti melalui blog cerdascuan.com sekarang juga!

Baca juga:  Biaya Langganan ChatGPT 2024: Fitur dan Review Lengkapnya!