Ketika mulai melakukan analisis fundamental sebuah perusahaan, Kawan Cerdas pasti akan sering menemukan istilah Return on Equity (ROE). Nah, untuk memahaminya secara mendalam, yuk simak penjelasan lengkap terkait rumus ROE, cara menghitung, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya berikut ini:
Rumus ROE
Return on Equity (ROE) adalah sebuah indikator keuangan yang memberikan gambaran tentang seberapa efisien suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal sendiri. Rumus ROE adalah hasil bagi laba bersih perusahaan dengan ekuitas pemegang saham. Secara matematis, rumus ROE bisa dituliskan sebagai berikut:
ROE= (Laba Bersih/Ekuitas) ×100%
Laba bersih merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah mengurangkan semua biaya, termasuk pajak. Sementara itu, Ekuitas mencakup investasi pemegang saham dan laba yang ditahan. Informasi kedua variabel tersebut bisa dengan mudah kamu temukan di laporan keuangan perusahaan.
ROE memberikan pemahaman yang mendalam kepada calon investor mengenai seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan modal yang diberikan oleh pemegang saham. Semakin tinggi ROE, semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi para investor.
Namun, perlu diingat bahwa ROE bukanlah satu-satunya ukuran kinerja perusahaan, dan interpretasinya harus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti risiko bisnis dan kondisi pasar.
Cara Menghitung ROE dan Contohnya
Menghitung Return on Equity (ROE) melibatkan beberapa langkah sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Cari tahu laba bersih (Net Income)
Laba Bersih merupakan hasil pengurangan pendapatan total dengan semua biaya, termasuk pajak. Kamu bisa menemukannya dalam laporan laba rugi perusahaan (income statement).
2. Cari tahu ekuitas (Equity)
Ekuitas mencakup ekuitas pemegang saham maupun laba yang ditahan. Kamu bisa menemukan data ini dalam laporan neraca perusahaan (balance sheet).
3. Hitung ROE
Gunakan rumus ROE= (Laba Bersih/Ekuitas) ×100%, bagi laba bersih dengan ekuitas, kemudian kalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase.
4. Interpretasikan hasil
ROE yang tinggi menunjukkan efisiensi perusahaan yang baik dalam menggunakan modal pemegang saham, sementara ROE yang rendah bisa menunjukkan adanya masalah operasional atau strategis yang perlu diperhatikan.
Contoh perhitungannya bisa kamu lihat pada tabel berikut ini:
Tahun | Laba Bersih (Rp) | Ekuitas (Rp) | ROE (%) |
---|---|---|---|
2020 | 500,000,000 | 2,000,000,000 | 25% |
2021 | 600,000,000 | 2,500,000,000 | 24% |
2022 | 700,000,000 | 3,000,000,000 | 23.33% |
Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa dengan mudah menghitung ROE untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dan memahami sejauh mana modal pemegang saham digunakan secara efisien untuk menghasilkan laba.
Faktor-faktor yang Memengaruhi ROE
Selain memahami rumus ROE dan cara menghitungnya, Kawan Cerdas juga harus memahami faktor-faktor yang memengaruhi salah satu indikator keuangan ini. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Laba Bersih
Laba bersih menjadi faktor utama dalam perhitungan ROE. Penekanan pada peningkatan keuntungan bersih merupakan strategi kunci untuk meningkatkan potensi ROE. Pengoptimalan keuntungan biasanya dilakukan perusahaan melalui beberapa cara seperti mengurangi biaya operasional, meningkatkan pendapatan, dan melakukan manajemen investasi yang lebih efisien.
2. Ekuitas
Ekuitas atau modal pemegang saham merupakan faktor penting yang memengaruhi ROE suatu perusahaan. Semakin besar ekuitas, semakin besar juga potensi ROE yang bisa dimiliki.
Peningkatan ekuitas bisa dicapai melalui beberapa cara seperti menerbitkan saham baru maupun mendapatkan investasi tambahan. Dengan begitu, maka kinerja keuangan perusahaan bisa semakin solid dan mampu bertahan dalam jangka panjang.
3. Hutang
Keberadaan hutang dalam struktur keuangan perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi ROE. Terlalu banyak hutang bisa membuat persentase ROE menurun karena perusahaan memiliki kewajiban pembayaran bunga dan pokok hutang yang bisa mengurangi keuntungan bersih.
Baca juga: Jenis-jenis Utang: Pengertian dan Ciri-cirinya
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi hutang perusahaan sebelum kamu berinvestasi di dalamnya.
4. Dividen yang Dibagikan
Pembagian dividen kepada pemegang saham memiliki dampak langsung pada ROE. Meskipun dividen penting bagi pemegang saham, hal ini akan mengurangi laba yang bisa digunakan untuk menghasilkan ROE yang lebih tinggi.
Perusahaan yang menarik untuk dijadikan tempat investasi adalah yang mampu menjaga keseimbangan antara pembagian dividen dan ketersediaan modal untuk pengembangan bisnis. Dengan begitu, perusahaan bukan cuman menarik bagi investor, tetapi juga menunjukkan kondisi keuangan yang solid dalam jangka waktu yang lebih panjang.
5. Penggunaan Leverage
Strategi keuangan seperti penggunaan leverage juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi ROE. Penggunaan leverage yang bijak bisa meningkatkan potensi ROE, tetapi harus diimbangi dengan manajemen risiko yang cermat.
Terlalu banyak menggunakan leverage bisa meningkatkan risiko kerugian yang signifikan jika tidak dikelola dengan hati-hati. Oleh karena itu, penting untuk mencermati laporan keuangan perusahaan agar kamu bisa mengetahui risiko yang ada sebelum berinvestasi di sana.
Sudah Tahu Apa Rumus ROE?
Nah, itu dia penjelasan lengkap terakhir rumus ROE yang merupakan hasil bagi laba bersih perusahaan dengan ekuitas pemegang saham dikali 100%. Selain itu, Kawan Cerdas juga sudah memahami bagaimana cara menghitung dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi ROE.
Dengan begitu, sekarang kamu bisa menggunakan salah satu indikator keuangan ini untuk memfilter perusahaan-perusahaan yang ada di bursa saham sebelum berinvestasi di dalamnya. Selain itu, baca juga berbagai tulisan seputar keuangan lainnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti di blog cerdascuan.com sekarang juga!